
KampusHebat.com, Cimahi — Alumnus STIKES Budi Luhur Cimahi, Gina Ginanjar (40), menjadi perwakilan Jawa Barat untuk seleksi tenaga kesehatan teladan tingkat nasional.
Gina sebelumnya menjadi perawat teladan di tingkat Kabupaten Bandung Barat (KBB). Sehari-hari bertugas sebagai petugas dan koordinator Covid-19 di Puskesmas Rongga, KBB, ia berhasil menyisihkan ribuan perawat yang ada di kabupaten/kota di Jawa Barat.
Gina maju ke pemilihan Tenaga Kesehatan Teladan dan SDM Kesehatan dalam Penanganan Covid-19 Tingkat Nasional tahun 2021 mewakili Provinsi Jawa Barat dari profesi perawat.
Lulusan STIKES Budi Luhur Cimahi tahun 2006 ini tidak menyangka jika dirinya bisa mewakili Jawa Barat ke tingkat nasional. Apalagi dirinya hanyalah perawat yang berasal dari pelosok daerah dan masih sebagai tenaga kontrak.
“Awalnya kaget, bingung, dan tidak menyangka. Tapi ini nyata, jadi bismillah saja. Anggap sebagai motivasi dan tantangan untuk lebih giat dan antusias lagi dalam bekerja,” ucapnya, Rabu (6/10/2021).
Dia menceritakan, awalnya di tahun 2019 ada seleksi tenaga kesehatan tekadan di KBB. Untuk Puskesmas Rongga diwakili oleh dirinya dari profesi perawat.
Kemudian dilakukan tes tulis dan wawancara yang hasilnya ternyata dirinya dinobatkan sebagai perawat teladan di KBB.
Dia otomatis mewakili KBB ke tingkat provinsi untuk kategori perawat. Namun karena pandemi Covid-19 lomba tenaga kesehatan teladan ditunda, baru pekan kemarin ada informasi untuk seleksi di tingkat provinsi.
Dia pun diminta membuat karya tulis bertema soal pandemi Covid-19. Dikarenakan itu sudah jadi tugas kesehariannya selama ini, maka dirinya membuat karya tulis bertema “Peranan Tenaga Kesehatan dalam Melakukan Pelayanan ke Masyarakat di Masa Pandemi”.
“Dari situ saya dapat kabar untuk mewakili Jawa Barat dalam lomba tenaga kesehatan teladan ke tingkat nasional. Penilaiannya mencakup karya tulis, presentasi, dan wawancara,” katanya.
Menurutnya, banyak suka dan duka yang dijalaninya sebagai tenaga perawat khususnya di masa pandemi Covid-19. Apalagi pada saat puncak kemunculan kasus di periode Mei-Agustus 2021, di mana banyak warga yang datang ke puskesmas dan terkonfirmasi positif.
Dia dan keluarganya sendiri sudah merasakan bagaimana menderitanya ketika terpapar Covid-19. Bahkan dirinya sempat tiga kali terpapar, yang pertama dan kedua masuk kategori orang tanpa gejala (OTG).
Namun yang ketiga cukup membuatnya istirahat selama 25 hari, bahkan sempat harus diinfus karena tubuhnya drop.
“Sudah jadi tanggung jawab saya sebagai perawat pasien Covid-19, risikonya ya terpapar. Tapi yang paling sedih saat tahu keluarga saya juga ikut kena akibat saya terpapar,” tuturnya.
Ketua DPD Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), KBB, Aditya Duta Tirani, mengaku bangga satu dari 1.500 perawat di KBB bisa mewakili Jabar ke tingkat nasional dalam lomba tenaga kesehatan teladan dari profesi perawat.
Apalagi yang bersangkutan berasal dari Rongga yang aksesibilitasnya tidak semudah di kawasan perkotaan.
Itu menjadi bukti bahwa di tengah perjuangan tenaga kesehatan dalam penanggulangan pandemi Covid-19 dan program vaksinasi, perawat masih dapat berkarya, berinovasi dan berprestasi, khususnya dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat terutama dalam mewujudkan tatanan kehidupan baru.
“Ini jadi kebanggaan bagi kami, semoga Kang Ginanjar terpilih menjadi tenaga kesehatan teladan tingkat nasional dan menjadi motivasi bagi perawat dan tenaga kesehatan lain,” ucapnya. (iNews)