Oleh Ns. Rahayu Savitri, M.Kep*
Pembelajaran dalam Asuhan Keperawatan dengan pendekatan Evidance Based menjadi tolak ukur kualitas dalam pembelajaran keperawatan, tujuan pembelajaran keperawatan disamping mendapat pengetahuan baru , mahasiswa juga diharapkan dapat mengembangkan skill dalam praktik keperawatan yang berdasarkan bukti sebagai dasar pembelajaran yang lebih efektif yang disertai dengan implementasi agar didapat hasil pembelajaran yang signifikan.
Pembelajaran dalam asuhan keperawatan anak yang efektif tidak terlepas dari interaksi yang harmonis antara perawat dan pasien serta keluarga. Seorang perawat anak harus memiliki kemampuan komunikasi terapeutik yang lebih fleksibel, karena karakter anak yang unik, seorang perawat anak harus mampu membangun kepercayaan dengan pasien dan keluarga. Sebagai seorang perawat pemahaman internalisasi filosofi keperawatan dan prinsip-prinsip asuhan keperawatan anak adalah hal yang essential.
Pelayanan kesehatan pada anak dapat disesuaikan dengan tumbuh kembang anak berdasarkan usianya, berikut kelompok usia anak berdasarkan masa tumbuh kembangnya;
- Bayi berusia 0-1 tahun
- Toddler berusia 1-3 tahun
- Pra Sekolah berusia 4 – 6 tahun
- Sekolah berusia 7-12 tahun dan Remaja berusia 13 -18 tahun.
Dari aspek filosofi keperawatan anak akan berorientasi kepada keluarga (family centre care) dan menghindari risiko trauma (atraumatic care). Family centre care berfokus kepada keluarga adalah unsur terpenting dalam memberikan pengasuhan atau keperawatan kepada anak di dalam keluarga –terdapat dua konsep yang harus diperhatikan dalam family center care yaitu konsep enabling dan empowering.
Konsep enabling yaitu perawat memandang bahwa keluarga mempunyai andil dalam asuhan keperawatan yang diberikan. Perawat harus melibatkan keluarga dalam pemberian asuhan perawatan agar memenuhi kebutuhan anak maupun keluarga secara umum dan konsep empowering yaitu perawat dapat melibatkan keluarga dalam hal pengambilan keputusan terhadap tindakan yang akan dilakukan.
Keterlibatan keluarga dibutuhkan mengingat anak selalu membutuhkan orang tua ketika berada dirumah sakit. Menurut Mediani (2021) “Keluarga merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan anak, apabila seorang anak menderita suatu penyakit dan memerlukan perawatan di rumah sakit (hospitalisasi), anak dan keluarga merupakan fokus utama dalam proses perawatan”. Untuk dapat menerapkan hal tersebut dibutuhkan pendekatan Evidence Based Nursing (EBN) sebagai dasar yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran.
Mengutip dari Melynk and Fineout-Overhold (2019) Evidence Based Nursing adalah pengunaan bukti ekternal – internal serta kolaborasi pasien dalam mendukung pengambilan keputusan dalam pelayanan Kesehatan, sehingga pembelajaran yang dihasilkan akan bermanfaat (1) menjadi jembatan antara konsep atau teori dan praktik (2) perbaikan kualitas sistem pembelajaran yang lebih baik dan dengan evidence based akan menambah literasi tentang pembelajaran dan penelitian jadi diharapkan nantinya tidak akan ada pembelajaran dan penelitian yang tidak berbasis data empiris (practice which is not evidence based)(Trinder & Reynolds, 2006).
*Penulis adalah Dosen Keperawatan Anak STIkes Budi Luhur Cimahi