KampusHebat.com — KIPI adalah singkatan dari Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi. Semua kejadian atau reaksi medis yang terjadi setelah pasien disuntikkan vaksin akan menjadi perhatian tenaga medis yang bertugas.
Orang yang habis divaksinasi tidak boleh langsung pulang ke rumah. Ia harus menunggu dulu setidaknya 30 menit.
Tujuan menunggu di klinik atau rumah sakit selama 30 menit adalah memantau ada atau tidaknya KIPI.
Bila 30 menit tidak ada reaksi yang patut dikhawatirkan, pasien bisa pulang. KIPI terdiri dari tiga jenis reaksi, yaitu:
1. Reaksi lokal: nyeri, bengkak, kemerahan di area bekas suntikan. Reaksi lokal yang terbilang parah yakni selulitis.
2. Reaksi sistemik: demam, nyeri otot seluruh tubuh atau myalgia, nyeri sendi atau artralgia, lemas, dan sakit kepala.
3. Reaksi lain yaitu alergi. Kondisi ini bisa berupa biduran (urtikaria), anafilaksis (alergi parah hingga sesak napas), dan pingsan.
Dari reaksi – reaksi di atas, reaksi lokal dan sistemik yang paling sering muncul. Anda tidak perlu khawatir, sebab dua reaksi tersebut sangat umum dan mudah hilang.
Beberapa langkah yang bisa dilakukan masyarakat bila efek samping vaksin mulai terasa yaitu:
A. Mengatasi Reaksi Lokal
Nyeri dan agak bengkak di area bekas suntikan dapat hilang dengan sendirinya. Untuk mempercepat pemulihannya, Anda bisa memberikan kompres dingin pada area tersebut. Bila perlu konsumsi obat parasetamol.
B. Mengatasi Reaksi Sistemik
Salah satu reaksi sistemik yang paling sering muncul setelah menerima vaksin ialah demam. Kondisi ini tergolong wajar karena tubuh sedang memproses imunitasnya.
Kemenkes RI menyarankan untuk :
1. minum air putih yang banyak.
2. mengenakan pakaian yang nyaman.
3. mengonsumsi parasetamol sesuai dosis.
4. kompres hangat atau mandi air hangat.
Setelah mendapatkan vaksin COVID-19, pasien akan diberikan kertas informasi yang bisa mereka hubungi bila KIPI terjadi. Seluruh peserta vaksinasi akan dipantau kesehatan hariannya oleh petugas kesehatan.*
