Oleh Damai Yanti, SST., M.Keb*
Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dapat menjadi suatu alat komunikasi antara tenaga kesehatan dan ibu hamil karena di dalam buku KIA tersebut berisi mengenai catatan-catatan perkembangan ibu hamil seperti keluhan, usia kandungan, hasil pemeriksaan, riwayat persalinan, jenis-jenis pelayanan yang telah didapatkan, riwayat KB, kesehatan, bayi maupun balita, dan lainnya. Hal tersebut sesuai dengan tujuan dan manfaat dari buku KIA bagi tenaga kesehatan yaitu sebagai alat pencatatan, pemantauan dan rujukan kesehatan ibu dan anak, alat komunikasi dan penyuluhan KIA, alat untuk mendeteksi secara dini gangguan/masalah KIA.
Manfaat penggunaan buku KIA salah satunya yaitu mendukung terhadap upaya deteksi dini dan antisipasi terjadinya komplikasi kehamilan, persalinan, dan nifas sehingga dapat membantu dalam menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB). Seperti pada pelayanan antenatal yang memiliki peranan penting dalam mendeteksi dan tata laksana secara dini jika terjadi komplikasi dalam proses persalinan. Hal ini dapat dijelaskan bahwa jika datang seorang ibu yang bersalin di tenaga kesehatan tanpa mengetahui riwayat pelayanan antenatal sebelumnya, maka akan lebih sulit untuk mengantisipasi faktor risiko dan kemungkinan komplikasi yang terjadi dalam persalinan.
Buku KIA merupakan media Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) yang utama dan pertama yang digunakan untuk meningkatkan pemahaman ibu, suami dan keluarga akan perawatan kesehatan ibu hamil sampai anak usia 6 tahun. Buku KIA berisi informasi kesehatan ibu dan anak yang sangat lengkap termasuk stimulasi pertumbuhan dan perkembangan, serta upaya promotif dan preventif termasuk deteksi dini masalah kesehtan anak.
*Penulis adalah Dosen Prodi Kebidanan dan sebagai Ketua Lajamtu STIKes Budi Luhur.